Sabtu, 02 Juni 2012

Keberhasilan untuk melakukan Disaster Recovery Planning (DRP) pada Teknologi Informasi

Bisnis dari semua ukuran mengandalkan teknologi informasi sebagai komponen penting dari pelaksanaan harian operasi kegiatan mereka. Karena ketersediaan data adalah prioritas utama, kebutuhan bagi perusahaan untuk menyusun rencana pemulihan bencana atau yang disebut dengan Disaster Recovery Planning (DRP) yang menyeluruh sangatlah penting.



Minggu, 20 Mei 2012

Outsourcing pada Teknologi Informasi

Salah satu proses outsourcing adalah dengan melakukan kontrak dengan perusahaan lain yang dapat menyewa ahli teknik papan atas dengan mendistribusikan waktu mereka atas sejumlah kontrak. Perusahaan luar itu dapat menjalankan sebagian atau seluruh operasi TI perusahaan, yang mencakup jaringan, pusat data, pemeliharaan, dan atau pengembangan software.



Minggu, 13 Mei 2012

Profesi-Profesi dibidang Teknologi Informasi

pembahasan berikut ini adalah mengulas tentang berbagai macam profesi-profesi pada pekerja di dunia Teknologi Informasi:

1. BIDANG COMPUTER HARDWARE, NETWORK DAN SYSTEM ENGINEERING

Profesi-profesi dalam dunia Teknologi Informasi baru muncul pada beberapa dekade belakangan ini sejalan dengan berkembangnya komputer dan perangkat pendukung maupun gadget yang ada. Bahkan sampai sekarang pun di negeri kita masih banyak orang yang belum mengetahui profesi programmer atau ahli jaringan komputer seperti yang bekerja pada industri telekomunikasi maupun  internet service provider (ISP).



Minggu, 15 April 2012

Kebijakan Teknologi Informasi (IT Policy) pada dunia Pendidikan

Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi, khususnya internet memungkinkan pengembangan layanan penggunaan teknologi informasi yang lebih baik dalam suatu institusi perguruan tinggi. pada lingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan Teknologi Informasi lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu system yang disebut electronic university (e-university). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan atau pembelajaran, sehingga perguruan tinggi dapat memberi pelayanan informasi pendidikan yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui jaringan internet maupun intranet.

Oleh sebab itu dalam pelaksanaan, pengembangan serta penggunaanya maka beberapa perguruan tinggi mengembangkan kebijakan untuk mengantur penggunaan e-university tersebutatau yang disebut dengan IT policy.

Salah satu contoh yang menerapkan  IT Policy untuk mengantur e-university adalah pada Universitas Katolik Parahyangan. Didalam kebjakan Rektor Nomor : III/PRT/2011-09/187 tanggal 29 September 2011 tentang akses internet dan jaringan komputer, menjelaskan penggunaan internet pada lingkungan univeritas dari pengaturan tanggung jawab, akses internet yang aman dan tepat guna, pembokiran ilegal content, penggunaan email, plagiarisme, informasi pribadi, software ilegal hingga pengolahan jaringan internet.

Tetapi pada IT Policy tersebut masih terdapat kelemahan atau celah yang dapat menjadi peluang bagi aktivitas computer misused. Salah satunya adalah tidak adanya ketentuan yang mengatur tentang pendistribusian serta penghapusan dokumen atau file digital content yang beredar di lingkungan perguruan tinggi tersebut. Karena jika tidak diberikan kebijakan tersebut dapat terjadi kebocoran kerahasian data yang terdapat di dalam internal perguruan tinggi tersebut kepada pengguna (user) yang tidak semestinya.

Sumber : http://www.unpar.ac.id/bti/main.php?sub=030



Selasa, 03 April 2012

Silabus dan Materi Desain Web

Bagi yang sedang mencoba untuk mengenbangkan konsep website dan membutuhkan panduan untuk membuat template maka silahkan dapat anda download materi/modul berikut sebagai referensi acuan anda dalam membangun website yang diinginkan. Selamat mencoba.
Dalam modul tersebut terdiri dari Lima pokok pembahasan yang berisikan 118 halaman yaitu:
BAB I    : Pengantar Web Design
BAB II   : Konsep Pembuatan Web
BAB III  : Merancang Web
BAB IV : Proses Pengembangan
BAB V  : Proses Editing
Untuk mendapatkan silahkan dapat scan dengan menggunakan barcode atau download pada link dibawah ini:
image
Download (10 Mb)



Sabtu, 31 Maret 2012

Project Workforce Management Software

Development: Tenrox
Website: http://www.tenrox.com/

Jika kita mencari perangkat lunak yang komprehensif untuk melayani proyek manajemen secara online, maka Tenrox Online Project Manajemen adalah tempat yang baik untuk memulai. Dengan fasilitas lengkap termasuk timesheets, tugas dan catatan, maka akan yakin untuk menjaga proyek tetap pada jalurnya. Dan salah satu aspek terbaik dari aplikasi ini adalah kita tidak perlu khawatir tentang anggota tim yang berada di kota lain atau bahkan di seluruh benua. Dengan manajer proyek secara online, sehingga selama kita memiliki akses internet maka akan tetap dapat berada di proyek yang sedang dilaksanakan.

image

image

Kolaborasi :

Tidak peduli ukuran proyek, komunikasi adalah kunci utama. Tenrox Online Project Manajemen memiliki semua alat yang akan diperlukan untuk tetap terhubung dengan anggota lain dari tim. Kita akan senang dengan pilihan untuk meninggalkan catatan dalam tugas-tugas proyek sehingga siapa pun dapat melihat tugas secara up to date. Ada juga pilihan untuk membuat memo laporan bahwa kita juga dapat mengirimkan sesuai kebutuhan, dan kita juga dapat memberikan komentar tentang anggaran. Kita tidak perlu khawatir kehilangan tenggat waktu atau melampaui anggaran dengan layanan ini.

Manajemen Sumber Daya :

Kadang-kadang bukanlah tugas yang dapat membuat sebuah proyek sulit tapi bagaimana mendapatkan semua sumber daya secara bersama-sama sehingga kita mendapatkan hasil maksimal dari project tersebut. Dengan Tenrox Online Project Manajemen, kita dapat menyusun tim yang akan mendapatkan proyek secara bersamaan tanpa bantuan apapun. Bahkan jika kita memiliki beberapa proyek, kita masih dapat memastikan untuk mengkoordinasikan antara mereka untuk hasil terbaik. Dengan alat manajemen proyek online Anda dapat menetapkan keterampilan setiap anggota tim, bakat dan ketersediaan yang ada.

Manajemen Proyek :

Penggunaan aplikasi ini adalah tugas yang diberikan muncul dalam timesheets para anggota tim saat manajer proyek menerbitkan rencana proyek. Perkiraan waktu untuk menyelesaikan tugas ditampilkan dan dapat diatur secara otomatis berdasarkan tugas serupa sebelumnya atau secara manual untuk mengakomodasi garis waktu proyek. Manajer proyek kemudian dapat menggunakan informasi ini untuk melaporkan biaya dan varian jadwal. Kita juga dapat menandai waktu masuk sebagai R & D, yang dapat disimpan, dipanggil kembali atau dikapitalisasi. Manajer juga dapat mengakses probabilitas dan produktivitas dengan biaya berbagai proyek dan laporan analisa pendapatan.

Salah satu manfaat dari Tenrox Online Project Manajemen adalah bahwa manajer proyek dapat bekerja pada rencana offline, meskipun fakta bahwa judul perangkat lunak termasuk kata "online". Namun fitur seperti check-in, check out dan mempublikasikan dibutuhkan dalam modus online sehingga anggota tim dapat berkolaborasi dalam proyek.

Rencana proyek dapat dimodifikasi berdasarkan dengan kemajuan proyek yang telah selesai. Misalnya, kita masih bebas untuk mengubah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, menyesuaikan tenggat waktu dan menetapkan kembali anggota tim untuk membantu menyeimbangkan beban kerja. Jika kita membuat update atau perubahan, sistem akan segera memberitahu anggota tim melalui timesheets mereka.

clip_image002   clip_image002[5]

clip_image002[9]   clip_image002[11]

clip_image002[13]   clip_image002[15]

Kemudahan Penggunaan:

Tenrox Online Project Manajemen mudah digunakan mempertimbangkan kompleksitas fitur yang ada. Antarmuka sederhana dalam desain, memberikan kita adaptasi yang cepat dalam menguasai fitur aplikasi yang paling kompleks sekalipun. Namun, pada waktu itu merasa seperti antarmuka terlalu dasar untuk dinavigasi.

Kesimpulan:

Tenrox online Manajemen Proyek adalah alat yang komprehensif yang mudah untuk belajar dan membantu mengelola proyek secara efektif. Aplikasi ini sangat berfokus pada komunikasi antara manajer dan karyawan lain dengan metode real-time update untuk menjaga semua orang di perusahaan agar tetap pada jalur proyek dan memaksimalkan efektivitas kinerja mereka.



Chief Information Officer sebagai Penarik Pelatuk Strategi Bisnis

Para pemenang CIO 100 Award 2011 versi CIO Magazine memperlihatkan bagaimana teknologi informasi menjadi sebuah kekuatan yang sangat penting dan utuh untuk melaksanakan strategi pengembangan bisnis.

Perusahaan yang terpilih untuk CIO 100 Award berkisar dari organisasi nirlaba kecil sampai perusahaan bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (USD). Mereka datang dari berbagai industri.Perusahaan harus menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu menciptakan nilai baru menggunakan teknologi informasi (TI) dan untuk melaksanakan proyek dengan baik namun juga melakukannya sesuatu yang tidak biasa,cara-cara inovatif, perintis teknologi baru, atau menerapkan teknologi familier untuk tujuan baru.

“Kami juga menekankan pada proyek, yang karena ruang lingkup dan dampaknya, membantu mendorong perusahaan untuk masa depan yang lebih menguntungkan meski terus menerus muncul tantangan ekonomi. Singkatnya, perusahaan-perusahaan ini adalah pemimpin teknologi,” ujar editor senior CIO Magazine Kim S Nash.

Penggunaan TI berguna sebagai kekuatan integral dan kuat yang dibutuhkan untuk mendorong perusahaan tumbuh lebih baik lagi. Sebagai contoh, Baker Hughes (BHI), perusahaan minyak dan gas dengan pendapatan USD14,4 miliar menciptakan Beacon Enterprise Services (BES) dengan fasilitas konferensi video untuk menyediakan sebuah platform terpusat untuk karyawan dan remote managementoperasi pelanggan.

Sebelumnya setiap unit bisnis bertanggung jawab untuk garis produk tertentu beroperasi secara independen di seluruh dunia. Sistem layanan BES mengubah cara BHI memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan memungkinkan perusahaan memantau dan mendukung operasi pelanggan di seluruh dunia. Seluruh pekerja BHI di seluruh dunia juga dapat berkolaborasi dan saling berbagi pengetahuan.

Sejumlah pelanggan bahkan meminta layanan BES untuk operasi yang tidak dikelola BHI. Ini jelas menciptakan aliran pendapatan baru bagi perusahaan. Proyek ini juga telah mengurangi biaya, memberikan kualitas yang lebih tinggi dari layanan kepada pelanggan, dan peningkatan pendapatan, bahkan menutupi investasi BHI dalam waktu kurang dari satu tahun.

Kemudian, perusahaan manufaktur besi baja Essar Steel yang berbasis di Mumbai, India, menghadapi tantangan seperti proses manual yang tidak efisien dalam banyak operasi, masalah performa dengan sistem warisan, dan kebijakan harga desentralisasi.Pada 2008 perusahaan dengan pendapatan USD3,112 miliar ini berkomitmen melakukan rekayasa ulang infrastruktur TI-nya.

Proyek ini dimulai pada 2009 degan pengembangan sebuah template proses bisnis global, The Global Steel Template, untuk disebarkan ke seluruh perusahaan. Penyebaran SAP bertujuan untuk standardisasi proses yang memiliki ketahanan dan skalabilitas untuk mendukung peningkatan volume penjualan. Dengan penyebaran tersebut, penjadwalan produksi dilakukan secara realtime.

Hasilnya, volume produksi berkembang menjadi 40.000 metrik ton per bulan, naik dari sebelumnya 6.000 metrik ton. Perusahaan pemenang lain yang menciptakan inovasi yang tidak kalah sehingga mampu membuat perusahaan berjalan dengan lebih baik adalah PNC Financial Services yang mengembangkan sistem pemodelan data dan alat simulasi.

Sistem ini dipakai untuk merencanakan migrasi sekitar 10 juta catatan pelanggan hingga 20 juta rekening PNC saat mengakuisisi Bank National City. Proses integrasi ini diselesaikan dalam tempo enam bulan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Dengan pola ini perusahaan menghemat lebih dari USD1,8 miliar dan meminimalkan duplikasi data serta mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mengurusi keluhan pelanggan yang nilainya setara USD3,5 juta.

Sprint Nextel, sebuah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Kansas menciptakan sistem manajemen layanan terpadu berbasis web untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pengiriman layanan TI.Sprint mengonsolidasikan jumlah alat manajemen TI lebih dari 50 menjadi kurang dari 10,dengan meningkatkan kualitas data.

Sistem ini menciptakan gambaran terpadu dari sistem TI,mengintegrasikan data dari beberapa sumber,dan menghasilkan laporan pada sistem yang efektif. Di masa lalu,hanya sedikit orang di Sprint yang memiliki akses ke layanansistem manajemen, kini hingga 1.500 pengguna secara bersamaan dapat menyelesaikan tugas yang sama dengan alat tunggal.

Perangkat TI Sprint dapat memastikan bahwa semua permasalahan akan menerima tiket layanan otomatis, yang kemudian diteruskan ke pekerja yang sesuai. Sementara,penyedia pelayanan kesehatan HealthSouth, setelah skandal keuangan yang melibatkan pejabat seniornya, menetapkan sebuah arah untuk meningkatkan keuntungan. Caranya dengan menggunakan metrik untuk mengelola rumah-rumah sakit yang berkinerja sangat baik.

Pada Oktober 2009 perusahaan ini mengembangkan Beacon, sebuah sistem pelaporan manajemen untuk melacak produktivitas tenaga kerja,terapi,dan hasil perawatan,biaya rantai pasokan dan tenaga kerja, yang memungkinkan Health South memantau kepatuhan peraturan dan kinerja operasi rumah sakit tersebut.

Sekarang,sistem ini memiliki lebih dari 900 pengguna dan menggantikan sistem manajemen yang berbeda yang digunakan pada hampir seluruh 100 rumah sakit. Salah satu ukuran peningkatan efisiensi HealthSouth yakni perusahaan mampu menjaga kenaikan tahunan biaya makanan di rumah sakit antara 2–4%, sementara perusahaan lain rata-rata 3–6%.

Wakil Presiden Divisi TI Health- South Brannon McDaniel mengungkapkan, perusahaan akan berkembang dengan baik jika tidak ada kesenjangan antara bisnis dan TI.“Anda harus memiliki orang-orang di TI yang tahu bisnis.Tidak hanya orang-orang di level eksekutif, ”ujarnya.

Artinya,saat ini peran CIO semakin menentukan arah dan kemajuan sebuah perusahaan. Sebab, CIO kini tidak lagi dipandang sebagai posisi yang hanya berkutat pada urusan teknologi semata.Tetapi, bagaimana teknologi yang dimiliki perusahaan bisa menjadi senjata ampuh untuk strategi bisnis.

Sumber :
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/434569/44/



Chief Information Officer Tak Lagi Sebagai Lonceng Mati

Eksistensi chief information officer (CIO) kini semakin penting bagi perusahaan. Mereka merupakan salah satu ujung tombak perusahaan di masa kini dan masa depan. Sejumlah tantangan harus mereka hadapi guna memenangkan persaingan bisnis.

Sebuah artikel terbitan Harvard Business Review (2000) bertajuk Are CIO’s Obsolete? menyebutkan, peran CIO awalnya hanya jabatan boneka. Bahkan, mantan CIO Charles Schwab Corporation yang kini menjadi CEO Drugstore.com Dawn Gould Lepore mengisahkan, di awal penunjukannya menjadi CIO,banyak orang yang meragukan kapasitasnya.

Bahkan,wanita kelahiran 1955 ini menyebutkan bahwa suara CIO seperti suara lonceng mati. ”Teknologi merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan dan CIO berpengaruh besar dalam pengarahan strategi perusahaan, struktur organisasi, dan budaya kerja yang ada di perusahaan,”ungkap Lepore.

Survei terbaru IBM yang bertajuk The Essential CIO(2011) semakin memperjelas peran CIO untuk inovasi dan pertumbuhan bisnis. Dalam penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 CIO dari 71 negara dan 18 industri di seluruh dunia ini disebutkan bahwa pihak eksekutif (CEO) memberikan mandat yang jelas untuk memperkuat kedudukan CIO di seluruh dunia.

Ada beberapa prioritas utama yang ditekankan, termasuk membantu perusahaan memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin, serta meningkatkan kemampuan meraih manfaat dari data yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Para CIO sekarang ini juga memiliki posisi penting dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah perusahaan.

Penelitian menunjukkan, di kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia), posisi dan peran CIO semakin vital bagi perusahaan. Dari kawasan ini ada 168 CIO yang dilibatkan dalam penelitian. Penelitian menunjukkan, peran CIO semakin penting di posisi level senior manajemen.

Sekitar 68% dari perusahaan yang diwawancarai mengatakan bahwa teknologi sangat penting bagi kesuksesan perusahaan dan 58% dari mereka mengintegrasikan bisnis dengan teknologi untuk berinovasi. Saat ini para chief executive officer (CEO) lebih menyadari berbagai manfaat bisnis yang dihasilkan teknologi informasi (TI). Tak heran jika CEO saat ini mengandalkan para CIO untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Seorang CIO harus mampu mengubah informasi menjadi inteligensia, dan mengubah inteligensia menjadi keputusan bisnis yang lebih baik. “Teknologi merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi dunia usaha masa kini.Hal ini menjadi faktor pendorong penting peranan CIO di sebuah perusahaan,” tutur Charles Kamau Njendu, Senior Engagement Manager Global Business Services IBM Singapura.

Dalam penelitian yang dilaksanakan selama empat bulan (Oktober 2010–Januari 2011) ini juga berhasil mengidentifikasi empat “mandat” yang diterima CIO berdasarkan pandangan setiap perusahaan tentang peran TI.Keempat mandat itu adalah memanfaatkan (leverage), memperluas (expand), mentransformasikan (transform) , dan memelopori (pioneer).

Berbagai mandat ini secara jelas mengidentifikasi bidang-bidang di mana TI harus unggul untuk mendukung dan memungkinkan perusahaan. Termasuk, bagaimana menentukan kompetensi TI yang harus didapatkan dan dikembangkan. Njendu menambahkan, perusahaan- perusahaan beperforma tinggi menjadi berbeda karena mereka didukung tim di bawah CIO yang fokus menyejajarkan prioritas bisnis dengan TI.

Mereka lakukan hal ini dengan secara jelas mengartikulasikan dan mengomunikasikan misi atau mandat tim CIO dan menggunakannya sebagai mekanisme prioritas dalam investasi TI,”papar Njendu.

Sementara, Dino Bramanto, Country Manager, Global Technology Services IBM Indonesia menjelaskan, CIO masa kini tidak lagi dianggap sebagai ahli teknologi semata, tetapi juga sebagai sosok yang dapat melahirkan manfaat bisnis melalui proses dan infrastruktur teknologi informasi. Perusahaan Indonesia pun kini semakin sadar TI.

Dulu banyak perusahaan yang menganggap bahwa dengan menggelar promosi besar maka akan banyak konsumen yang didapat. Tapi, kini mereka mulai ingin mengetahui data para konsumen,”jelas Dino. Penelitian IBM CIO Study 2011 ini didukung dengan penelitian serupa yang dilaksanakan dua tahun lalu.

Kala itu dalam penelitian bertajuk The New Voice of the CIO; Insights from the Global Chief Information Officer Study, IBM sudah menyebutkan bahwa teknologi dalam menunjang ekspansi sangatlah signifikan.Sedikitnya 47%top manager dari berbagai perusahaan mengungkapkan, teknologi memegang peranan penting atau sangat penting dalam ekspansi bisnis.

Oleh karena itu, dalam setiap penyusunan rencana bisnis, seorang CIO tidak pernah absen dilibatkan dalam berbagai rapat. Salah seorang CIO di bisnis media dan hiburan menyebutkan bahwa dirinya selalu dilibatkan dalam rapat dewan direksi,bahkan dia juga harus bertatap muka dengan beberapa anggota direksi, dua atau tiga kali setiap bulan.

Seringnya para CIO menghadiri berbagai rapat dewan direksi,maupun dimintai saran secara khusus oleh para direksi menggambarkan signifikansi peran CIO dalam penyusunan rencana bisnis. Bahkan, dalam rapat tersebut, tidak jarang mereka juga diharuskan memberikan sumbangsih saran di luar masalah TI.

Sebut saja berbagai masukan terkait strategi bisnis,mengembangkan jaringan, serta bagaimana menyusun kemitraan dengan perusahaan lain. Membuka kemitraan serta membangun soliditas merupakan kemampuan lain yang harus dimiliki CIO, di luar lingkup kerjanya sebagai pakar TI.

Survei IBM 2009 itu menyebutkan setidaknya ada tiga model kerja CIO sebagai pemimpin usaha. Pertama, CIO membuat strategi bisnis sebagai bagian dari tim. Dari seluruh CIO yang melakukan hal ini, 74% mampu mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Kedua,CIO menyajikan strategi bisnis bergabung bersama para top manajer di perusahaan tersebut.

Sebanyak 66% CIO mampu mencatatkan keberhasilan, ketika mengambil peran ini. Ketiga, CIO sebagai pemegang kebijakan tertinggi di perusahaan yang berkewajiban memutuskan strategi ekspansi.CIO yang mampu mengemban tugas ini mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi yaitu sebanyak 62%. Selain sebagai inspiring IT managers, CIO harus mampu berperan sebagai collaborative business leader.

Karena itu, mereka harus memiliki pengetahuan bisnis, di samping menguasai perkembangan dunia teknologi. Dengan kriteria ini,wajar jika kemudian CIO tidak boleh absen dalam setiap pengambilan keputusan di perusahaan artinya, saat ini peran CIO semakin menentukan arah dan kemajuan sebuah perusahaan. Sebab, CIO kini tidak lagi dipandang sebagai posisi yang hanya berkutat pada urusan teknologi semata.Tetapi, bagaimana teknologi yang dimiliki perusahaan bisa menjadi senjata ampuh untuk strategi bisnis.

Sumber :
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/434571/44/



Rabu, 28 Maret 2012

Silabus dan Materi Kuliah Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, informasi, obyek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait didalamnya. Infrastruktur utama sistem terdistribusi adalah jaringan, hardware software dan pengguna yang terkait di dalamnya.



Silabus dan Materi Kuliah Teknik Penulisan Laporan

Mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami dan menerapkan teknik penulisan laporan untuk format PKL dan LA yang diperuntukkan dan di desain bagi mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Pratama.

Format untuk penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Politeknik:

Download

Format untuk penulisan Laporan Akhir (LA) Politeknik:

Download

Contoh penulisan Daftar Pustaka:
Download

Materi pendukung:

Referensi untuk membangun DFD (Data Flow Diagram)
Download: here and here

Referensi untuk membangun Flowchart
Download: here and here



Minggu, 25 Maret 2012

National Library of Australian IT Strategic Plan: Peningkatan pelayanan dengan menggunakan Teknologi Informasi

imagePerkembangan teknologi informasi saat ini dituntut untuk dapat mengakomodir dan mengikuti perkembangan jaman, oleh karena itu beberapa Instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta bisnis berlomba-lomba dalam menerapkan rencana startegis teknologi informasi guna meningkatkan dan memenangkan keunggulan kompetitif dari para pesaing maupun untuk mengembangkan pelayanan yang ada.

Contoh salah satu konsep penerapan rencana strategis teknologi informasi yang ada pada salah satu Perpustakaan Nasional Australia. Dalam rancangan strategis tersebut mempunyai konsep sebagai berikut:

The objectives with major IT implications include:

  • Meet the needs of our users for easy discovery of, access to, and engagement with our collections and information resources;
  • Increase the scale of digitization of published Australian materials;
  • Strengthen our technical infrastructure so that we can significantly expand the collection, preservation and delivery of born‑digital content; and
  • Improve the processes associated with selecting and acquiring original materials through better workflows and automation.

Dari kutipan konsep rencana strategis diatas mempunyai tujuan yaitu, bahwa Perpustakaan Nasional Australia mempunyai keingginan untuk mengembangkan teknologi informasi untuk mendukung peningkatan pelayanan perpustakaan, meningkatkan berbagai macam dokumen biasa menjadi dokumen digital, mengembangkan inftrastruktur yang telah ada, dan melakukan otomatisasi alur kinerja sehingga memperoleh hasil yang efisien dalam pekerjaan.

Oleh karena itu perpustakaan nasional Australia mempunyai rencana yang diuraikan dalam lima bidang strategis kegiatan untuk Divisi TI untuk masa 2012-2015:

1. Digital Library Infrastructure

Menerapkan Infrastruktur Perpustakaan Digital pada generasi berikutnya untuk mendukung koleksi pemerintah Australia dalan bentuk peta digital serta informasi dan dokumen digital, yang dapat dikelola dengan baik, preservable dan dapat diakses untuk jangka panjang.

2. Online Presence

Mendukung kebutuhan pengguna untuk mempermudah penemuan  akses dan keterlibatan dengan layanan yang diberikan, serta koleksi dan sumber informasi lain dalam lingkungan digital.

3. Collection Management and Workflow Improvement

Mendukung perbaikan dalam efisiensi staf dan pengguna alur kerja melalui penerapan layanan berbasis Teknologi Informasi.

4. Libraries Australia and Resource Sharing

Mendukung dan meningkatkan layanan Perpustakaan Australia.

5. IT infrastructure and services

Menyediakan pelatihan terbaik untuk infrastruktur Teknologi Informasi dan pelayanan untuk mendukung pengoperasian Perpustakaan

Dari pokok bahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan Teknologi Informasi khususnya pada masa sekarang berperan penting dalam menentukan perkembangan  serta keberhasilan suatu bisnis atau tentang pelayanan kepada masyarakat/konsumen yang ada.

Harapan yang ingin diperoleh dalam teknologi informasi tersebut adalah bahwa dengan menggunakan teknologi informasi atau system informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh terhadap pasar. Perusahaan maupun institusi juga tidak selamanya hanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data dan informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.

Sumber:
http://www.nla.gov.au/policy-and-planning/information-technology-plan
http://www.nla.gov.au/sites/default/files/it-strategic-plan-2012-2015.pdf



Minggu, 18 Maret 2012

IT Paradox pada Sumber Daya Teknologi Informasi di dunia Pendidikan

IT Paradox merupakan suatu paradigm dimana sumber daya teknologi informasi yang pada era tahun ‘90 hingga sekarang berkembang dengan pesatnya kedalam segala macam infrastruktur seperti pada dunia medis, manufactur, industry, pendidikan dan lainnya. Dari sumber daya teknologi informasi yang berkembang tersebut sehingga menciptakan dua buah kelompok masyarakat yaitu digital native dan digital immigrant. Digital native merupakan kelompok masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari usia dini telah mengenal sumber daya teknologi informasi, sedangkan digital immigrant merupakan kelompok masyarakat yang tumbuh dan berkembang pada era transisi atau baru menggenal sumber daya teknologi informasi pada masa dewasa. Kedua kelompok tersebut merupakan imbas/tercipta dari IT paradox yang ada pada saat ini.

Pada dunia pendidikan sekarang khususnya di Negara Indonesia, sumber daya teknologi informasi dapat berdampak negatif. Dimana pada anak-anak usia dini pada bangku sekolah dasar sudah mulai diperkenalkan pada sumber daya teknologi informasi, padahal dari berbagai macam pakar studi maupun psikolog di dunia maju pada saat ini telah membatasi penggunaan teknologi informasi pada usia dini, dikatakan bahwa pengenalan anak usia dini pada teknologi informasi akan menimbulkan kecendrungan untuk ketergantungan pada teknologi tersebut, faktor ini juga dipicu dengan munculnya berbagai macam jejaring sosial yang sekarang sedang marak diberbagai media dan tempat. Contohnya maraknya penggunaan blackberry messenger dan situs jejaring sosial seperti facebook dan twiter yang marak dikalangan anak-anak hingga sampai kalangan orang tua yang memicu timbulnya ketergantungan terhadap teknologi informasi karena harus selalu terhubung dengan jejaring sosial tersebut.

Di sisi lain itu sumber daya teknologi informasi juga sangat berpengaruh atau berdampak positif dan berperan penting pada dunia pedidikan. Antara lain mendukung untuk berbagi informasi dan pembelajaran dengan Negara lain melalui jaringan internet, melakukan tele conference dan elektronik learning. Jadi tidaklah sepenuhnya benar andaikata sumber daya teknologi informasi bersifat negative. Tugas kita sebagai pakar teknologi informasi yang dapat menerapkan atau menyalurkan sumber daya tersebut agar menjadi hal yang bermanfaat pada semua bidang tanpa menimbulkan efek samping yang bersifat negative.

Karena hal ini lah yang akhirnya menimbulkan berbagai macam permodelan IT paradox. Tinggal bagaimana sikap kita dapat menyingkapi berbagai macam hal tentang sumber daya teknologi informasi agar dapat diterapkan untuk tepat guna sehingga tidak menjadi hal negative dan menjadi boomerang bagi kita yang menggunakan teknologi tersebut.



Sabtu, 17 Maret 2012

Perbandingan Hukum Moore, Hukum Metcalfe dan Hukum Coase dengan Sumber Daya Teknologi Informasi

Gordon Moore, seorang insinyur elektrik dan pendiri Intel Company, perusahaan chip komputer terbesar, pada 1960-an menyampaikan: 'Setiap 18 bulan, kekuatan prosesor akan bertambah dua kali lipat, dengan biaya yang konstan' (Hukum Moore). Hal ini memberikan implikasi luar biasa dalam kecepatan dan kemanfaatan komputer. Kalau pada tahun 1965 sebagai awalnya, maka pada tahun 2005 processing power-nya akan menjadi: 1x2x2x2...x2 (27 kali) atau 2 pangkat 27 (=134,217,728). Chip 4004 pada 1970 terdiri dari ribuan transistor, lalu pada 2000-an ditemukan Prosesor Pentium 4, isinya sudah ratusan juta transistor. Implikasi dari hukum Moore ini antara lain usia produk elektronik semakin pendek, produk canggih semakin banyak dan ragam, keahlian intelektual dapat ditiru, sehingga menurunkan biaya secara progresif.

Hukum kedua, Hukum Metcalfe (Ubiquitous Global Network) terkait pengguna komputer. Robert Metcalfe adalah pencipta Ethernet Protocol yang membantu komputer agar bisa berkomunikasi antarkomputer dalam suatu jaringan. Metcalfe memformulasikan jumlah komunikasi yang mungkin dalam suatu jaringan: 'Kegunaan sebuah jaringan sama besar dengan jumlah penggunanya. Secara matematis, n**2 (di mana n:1,2,3,........n). Rumus aslinya: Y = 0.5 (n**2 - n). 'Jadi sebuah jaringan kecil dengan sedikit pengguna, kegunaan (jaringan) juga relatif kecil. Hukum itulah yang mengilhami pentingnya mereduksi digital divide. Implikasinya antara lain; akses informasi semakin mudah, cepat, dan murah, jarak tidak memiliki pengaruh ekonomi, informasi yang dihasilkan dan ditransmisikan meningkat secara eksponensial.

Sedangkan Hukum Coase, dimunculkan Ronald Coase, pemenang Nobel di bidang Ekonomi, dengan teorinya: 'Bersamaan dengan biaya transaksi yang menurun, sebuah organisasi kecil pun berkembang'. Dengan kata lain; struktur organisasi berkembang seiring semakin efisiennya biaya transaksi. Setiap teknologi memiliki landasan falsafahnya masing-masing.

Pemanfaatan teknologi informasi itu akan optimal, jika kultur dari penggunaan sumber daya (resource) teknologi informasi itu sesuai dengan falsafahnya. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sebagai satu kesatuan sistem teknologi memiliki landasan filosofis; sofistikasi komputer yang semakin tinggi, yang diilhami Hukum Moore; pentingnya jaringan untuk meningkatkan kegunaannya; membangun organisasi yang efisien dan efektif sebagai terjemahan dari rendahnya biaya transaksi.

Oleh karena itu penggunaan sumber daya teknologi informasi haruslah tepat guna, serta dapat mendukung informasi yang mudah dan cepat dan disesuaikan dengan era yang ada. Sehingga sumber daya yang dihasilkan tidaklah terbuang sia-sia dan mampu diserap atau dapat berguna bagi kehidupan pada masa tersebut.

Sedangkan dampak sumber daya teknologi informasi pada masa sekarang dirasakan sangatlah besar sesuai dengan ketiga hukum diatas, karena pada masa sekarang teknologi informasi sudah merupakan hal yang wajib diterapkan pada berbagai macam kegiatan bermasyarakat sehingga menciptakan lapisan masyarakat yang berketergantuangan dengan teknologi informasi.