Minggu, 18 Maret 2012

IT Paradox pada Sumber Daya Teknologi Informasi di dunia Pendidikan

IT Paradox merupakan suatu paradigm dimana sumber daya teknologi informasi yang pada era tahun ‘90 hingga sekarang berkembang dengan pesatnya kedalam segala macam infrastruktur seperti pada dunia medis, manufactur, industry, pendidikan dan lainnya. Dari sumber daya teknologi informasi yang berkembang tersebut sehingga menciptakan dua buah kelompok masyarakat yaitu digital native dan digital immigrant. Digital native merupakan kelompok masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari usia dini telah mengenal sumber daya teknologi informasi, sedangkan digital immigrant merupakan kelompok masyarakat yang tumbuh dan berkembang pada era transisi atau baru menggenal sumber daya teknologi informasi pada masa dewasa. Kedua kelompok tersebut merupakan imbas/tercipta dari IT paradox yang ada pada saat ini.

Pada dunia pendidikan sekarang khususnya di Negara Indonesia, sumber daya teknologi informasi dapat berdampak negatif. Dimana pada anak-anak usia dini pada bangku sekolah dasar sudah mulai diperkenalkan pada sumber daya teknologi informasi, padahal dari berbagai macam pakar studi maupun psikolog di dunia maju pada saat ini telah membatasi penggunaan teknologi informasi pada usia dini, dikatakan bahwa pengenalan anak usia dini pada teknologi informasi akan menimbulkan kecendrungan untuk ketergantungan pada teknologi tersebut, faktor ini juga dipicu dengan munculnya berbagai macam jejaring sosial yang sekarang sedang marak diberbagai media dan tempat. Contohnya maraknya penggunaan blackberry messenger dan situs jejaring sosial seperti facebook dan twiter yang marak dikalangan anak-anak hingga sampai kalangan orang tua yang memicu timbulnya ketergantungan terhadap teknologi informasi karena harus selalu terhubung dengan jejaring sosial tersebut.

Di sisi lain itu sumber daya teknologi informasi juga sangat berpengaruh atau berdampak positif dan berperan penting pada dunia pedidikan. Antara lain mendukung untuk berbagi informasi dan pembelajaran dengan Negara lain melalui jaringan internet, melakukan tele conference dan elektronik learning. Jadi tidaklah sepenuhnya benar andaikata sumber daya teknologi informasi bersifat negative. Tugas kita sebagai pakar teknologi informasi yang dapat menerapkan atau menyalurkan sumber daya tersebut agar menjadi hal yang bermanfaat pada semua bidang tanpa menimbulkan efek samping yang bersifat negative.

Karena hal ini lah yang akhirnya menimbulkan berbagai macam permodelan IT paradox. Tinggal bagaimana sikap kita dapat menyingkapi berbagai macam hal tentang sumber daya teknologi informasi agar dapat diterapkan untuk tepat guna sehingga tidak menjadi hal negative dan menjadi boomerang bagi kita yang menggunakan teknologi tersebut.